Reksadana pertamaku

Posted by Lizia - humaam on Selasa, 26 Juli 2011


Jangan menaruh telur dalam satu keranjang

Prinsip terkenal ini harus dilakukan juga dalam melakukan sebuah investasi. Jika hasil investasi kita jatuh pada sebuah instrumen, maka kita masih mempunyai backup investasi di tempat yang lain. Sehingga kita tidak akan menjadi rugi bandar. Selama ini saya baru berinvestasi dalam dinar dan emas batangan. Yang artinya itu masih dalam satu instrumen atau satu keranjang. Saya merasa untuk mendiversifikasi portofolio investasi saya ke bentuk yang lain. Instrumen yang saya pilih adalah reksadana saham.

Mengapa saya memilih reksadana saham?

Karena pertama saya melihat bahwa return ihsg pertahun sangatlah bagus, bahkan bisa melampaui emas. Kedua karena saya termasuk 'investor miskin' sehingga tidak mempunyai uang yang cukup untuk membeli saham. Saya juga bukan orang yang ahli dalam trading saham. Sehingga saya memilih reksadana saham ini.

Beberapa minggu lalu saya ke bank commonwealth untuk mendaftar reksadana saham. Tentu untuk kesekian kalinya saya gagal mendaftar pertama karena faktor umur yang belum 21 tahun kedua karena adanya pembekuan bank indonesia. Tak disangka ketika saya ke bank, saya bertemu dengan teman sma saya. Sekarang dia telah bekerja di perusahaan wom finance bagian hrd. Perusahaannya menginginkan safe deposit box di bank tersebut karena sbd di bank lain sudah penuh.

Selesai nostalgianya saya pun ke customer servicenya, saya diberikan beberapa lembar pertanyaan semacam kuisioner. Kemudian cs tersebut memberi beberapa lembar tempat saya harus tanda tangan. Yah walaupun saya tidak mendapatkan seorang personal banker, tapi itu tidak masalah. Cs tersebut menanyakan pada saya reksadana apa yang saya mau pilih. Saya ingin memilih manulife syariah sektoral amanah. Lalu ia mengatakan bahwa dulu ia juga pernah membeli reksadana itu karena returnnya tidak begitu bagus maka iapun pindah ke manulife saham andalan.

Alasan saya memilih reksadana saham pertama adalah 1. syariah 2. biaya. 3 kinerja masalalu
Saya tidak menempatkan kinerja masa lalu di urutan pertama, karena saya berinvestasi untuk masa yang akan datang. Sehingga itu tidak menjadi patokan.

Saat itu juga saya meminta untuk mempraktekkan membeli reksadana melalui internet banking commonwealth. Berikut cara-caranya:

1. Login internet banking commonwealth.

2. Pilih Transaction, lalu lihat di kiri bawah ada bagian Comminvest, klik New Order

3. Isi misalnya saya
Type: Any
Name: Manulife
Currency: IDR
pilih next

4. Pilih reksadana yang diinginkan kemudian, klik purchase

5. Isi amount dengan nilai rupiah yang akan anda investasikan. Centang i have read ... Lalu Next

6 Kemudian Pilih confirm. Selesai

Maka bila dilihat pada account info, uang kita di available amount akan berkurang. Misalnya uang yang ada di balance belum berkurang tidak apa-apa, kita bisa menunggungnya sampai esok hari dan balancenyapun akan berkurang.

Untuk informasi bila kita bertransaksi sebelum jam 11 pagi, maka kita akan mendapatkan harga NAV hari kemarin. Bila di atas jam tersebut maka akan mendapat nilai NAV hari ini, sehingga kita harus menunggu hingga harga penutupan NAV, kitapun bisa mengetahuinya di esok hari.

Bila ingin mengetahui nilai reksadana bisa diketahui dengan cara mengklik account info, lalu pilih Comminvest account.

Happy Investing ^_^




Blog, Updated at: 12.32

1 komentar:

Anonim mengatakan...

berarti buka akun bank commbanknya dulu ya mbak,

Categories

Komentar terakhir

Follow