Dulu koleksi komik, sekarang LM

Posted by Lizia - humaam on Kamis, 09 Juni 2011



Barang koleksi, beberapa orang mungkin menyukai benda yang ingin di koleksi. Seperti teman saya yang menyukai tasmania, ia pun membeli boneka atau apapun berbau tasmania. Teman lyang lain menyukai warna hijau atau biru. Ada juga yang hobi mengkoleksi sepatu atau tas. Saya sendiri dari dulu menyukai komik. Saya suka membaca dan membelinya terutama detective conan. Bahkan hingga kuliah saya masih tetap mengkoleksinya. Entah sudah ratusan komik yang saya punya. Malah saya bercita-cita jika suatu saat saya punya rumah nanti ketika sudah menikah, saya ingin mempunyai lemari yang isinya adalah kumpulan komik. Kebetulan pacar saya sekarang juga suka mengkoleksi komik, bisa jadi bila digabungkan koleksi kami akan lebih banyak.

Sebenarnya ayah saya sendiri sudah membelikan lemari. Sayapun menyimpan komik saya dilemari itu. Apakah karena cara menyimpan komik yang salah, atau terlalu banyak, atau memang kayunya jelek. Maka lemari itu jadi miring. Ayah sayapun membelikan lemari lagi. Sehingga komik di lemari lama dipindahkan ke lemari baru. Namun sekarang lemari itu sudah tidak muat lagi untuk menampung komik. Saya mencari akal, akhirnya saya menyimpannya dibawah kolong tempat tidur.

Namun, semenjak saya sering membaca tentang perencanaan keuangan, saya menjadi jarang membeli komik. Uangnya, saya tabungkan ke instrumen yang bisa memberikan return lebih baik. Sore tadi saya membayar cicilan logam mulia yang pertama di pegadaian. Masih 5 bulan lagi saya bisa memegang logam mulia tersebut. Saya berfikir bahwa saya sekarang sudah dewasa, tidak selamanya orang tua kita sehat dan menghasilkan uang, suatu saat kita juga akan bekerja dan mempunyai kebutuhan hidup sendiri.

Tahun-tahun mendatang kebutuhan akan semakin mahal. Saya ingin membiasakan diri menabung, tidak cukup menabung yaitu berinvestasi. Maka bila dahulu saya mengkoleksi komik, saya sekarang akan mengkoleksi logam mulia. Selamat tinggal komik. Toh, daripada uang tersebut saya belikan aneh-aneh lebih baik saya investasikan, suatu saat pasti akan berguna. Sebenarnya di usia 20-25 tahun sebenarnya adalah saat berinvestasi paling besar dan paling bagus. Mengapa? karena saat itu kebutuhan hidup masih sedikit, masih belum ada tanggungan. Saya pribadi saat ini tidak perlu memikirkan biaya hidup dan lain-lain, jadi alasan menabung sangatlah mudah di usia ini. Jika sudah menikah dan punya anak, kebutuhan akan makin banyak, dan makin sulit untuk menyisihkan uang.

Sebenarnya saya sendiri belajar berinvestasi untuk membiasakan diri saya. Membiasakan diri sebelum saya berumah tangga nanti. Jika menabung sedikit saja sulit, menabung dalam jumlah besar akan lebih sulit. Sekarang menabung sedikit, bila sudah bekerja maka akan bertambah uang yang disisihkan untuk investasi, dan seterusnya. Jadi marilah berinvestasi sedini mungkin, walaupun itu sedikit.

Blog, Updated at: 20.12

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wahhh inspiratif sekali masukkannya, saya masih sulit buat nabung nih, padahal tanpa disadari, umur sudah makin menanjak....

Categories

Komentar terakhir

Follow